Senin, 14 November 2011

Ikhlas dalam Bersaudara


Pertolongan sahabat atau orang yang sudah kita anggap sebagai saudara merupakan hal yang indah, manakala kita tertimpa musibah, seringan apapun musibah itu. Mungkin hanya terpeleset di tanah lempung, tapi genggaman tangan sahabat membuat kita merasa aman dan nyaman. Kita juga sangat senang karena baju kita tidak kotor.
Apalagi, ketika musibah berat datang menghampiri kita. Uluran tangan mereka membuat kita dapat tegar dan sabar. Kita pun mendapatkan sejumlah solusi alternatif dari mereka. Bahkan tidak jarang, mereka membantu kita memilih dan menjalani solusi atas musibah yang kita hadapi.
Itulah indahnya persaudaraan, dan kita sepakat bahwa keindahan itu bukanlah didapat oleh pertemuan dan interaksi sesaat. Ada sejumlah ujian yang harus dihadapi. Tidak jarang, ujian-ujian itu sangatlah berat.
Bagi mereka yang ikhlas bersaudara, ujian-ujian itu akan dilalui dengan baik. Semuanya diseleaikan dengan persaudaraan yang kental. Baik sangka, mengkonfirmasi masalah dan ucapan, serta saling rendah hati adalah beberapa perilaku yang dilakukan dalam penyelesaian masalah berbasis persaudaraan.
Tepat sekali, ikhlas adalah modal utama membangun persaudaraan. Karena dengan ikhlas, seseorang akan menerima saudara / sahabatnya apa adanya. Ia yakin bahwa saudara / sahabatnya memiliki sisi baik. Bila kebaikannya belum ditemukan, maka ia berusaha membantu saudara / sahabatnya untuk menemukan dan mengembangkan sisi baiknya.
Keikhlasan juga membuat seseorang memusatkan ikhtiar kepada Allah SWT, lewat doa dan aturan-aturan dari Allah SWT. Setiap selesai shalat, ia mendoakan saudaranya. Ia pun menjalankan perintah-perintah Allah SWT dalam membangun dan menyelesaikan masalah persaudaraan.
Sebuah pertanyaan kini muncul, bagaimanakah agar kita dapat ikhlas? Tidak adakah cara mudah agar kita dapat meraihnya?
Jikalau kita lihat dari dalil-dalil agama disertai keterangan para ulama, kita akan mendapati ikhlas dimulai dari pengenalan yang benar kepada Allah SWT, lalu Islam dan Nabi Muhammad SAW, serta alam semesta ini –termasuk manusia. Karena tiga hal ini adalah hal pokok dalam hidup kita. Allah SWT adalah pencipta dan pemberi rezeki, sehingga kita perlu taat dan selalu mohon bantuan-Nya. Islam dan Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk Allah SWT yang membumi kepada kita, sehingga kita mudah memahami aturan-aturan Allah SWT. Sementara alam semesta ini adalah rekan kita untuk menjalani semua aktivitas kehidupan kita di muka bumi.
Kita bisa bertahap membangun pengenalan dan pemahaman kita terhadap ketiga hal tersebut. Seiring waktu, insya Allah, pemahaman kita semakin baik. Karakter kita juga semakin kuat. Ikhlas dapat tumbuh lebih mudah. Perlahan tidak masalah, yang penting terus menerus.
Jika sudah ada ikhlas dalam hati, memberi bukanlah masalah besar. Bahkan, ada keinginan besar untuk selalu memberi. Dari sinilah, insya Allah, persaudaraan yang ikhlas benar-benar telah mulai tumbuh. Wallahu a’lam bishshawab. (dufo abdurrohman)

1 komentar:

  1. Terima kasih atas ilmu mengenai ikhlas dlm bersaudara semuax terjadi karna atas izin Yang Maha Kuasa, menurut sy sangat bermanfaat dan semoga selalu memberikan postinga2 artil yg menarik dibaca dan tentux bermanfaat bagi masyarakat khususnya para pembaca

    BalasHapus