Kita sepakat bahwa kita hidup bersama orang lain. Kita
pun sepakat bahwa orang lain memiliki pikiran dan keinginan yang perlu
dihormati. Pernyataan ini memiliki implikasi bahwa kita akan senantiasa memberikan
ruang ekspresi bagi orang lain.
Di sisi lain, kita pun perlu meyakinkan diri kita
bahwa dalam sebuah lingkungan, kendali sosial menjadi sesuatu yang amat
penting. Ini berarti kebebasan seseorang akan dibatasi oleh kebebasan orang
lain. Sebagai contoh, kita bebas bersuara, tapi orang lain pun memiliki
kebebasan untuk menikmati keheningan.
Oleh karena itu, kesadaran individu merupakan kunci
penting dalam kehidupan sosial. Minimal, ia sadar bahwa orang lain memiliki
perasaan dan keinginan yang hampir sama dengan dirinya. Bila ia ingin bahagia,
orang lain juga begitu. Bila ingin santai di rumahnya dengan kebisiangan suara
yang proporsional, orang lain juga begitu. Bila daftar keinginan dideret lebih,
mungkin butuh halaman yang sangat banyak.
Sementara itu, terkadang seseorang atau segolongan
orang hidup dalam situasi yang spesifik. Tentu saja, ini membutuhkan kesadaran
pada aspek yang lebih spesifik. Sebagai misal, situasi yang membutuhkan
kecepatan seringkali melahirkan kata-kata yang sangat lugas –hampir mirip
dengan kata-kata perintah. Kita, apabila hidup di dalam situasi tersebut, tentu
membutuhkan toleransi yang lebih luas.
Dalam kesadaran individu ini, kita pun perlu
menahan diri untuk menuntut orang lain melakukan hal yang kita inginkan. Ada
kalanya, orang lain belum memiliki kesanggupan, atau bisa jadi dia menolak. Alasan
penolakan pun terkadang sangat logis. Bila kita memiliki pikiran untuk memaksa,
adakah kita suka dipaksa melakukan yang kita benci?
Wallaahu a’lam bishshawab. (dufo abdurrohman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar